RRI RADIO REPUBLIC INDONESIA SHILE ON SEVEN 7
Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam mendapatkan kesempatan Talkshow di RRI Pro 2 Jember, hal ini dilatarbelakangi oleh kegiatan pameran arsip di Lumajang, yang mendapatkan bantuan fasilitasi pemajuan kebudayaan dari Badan Pelestari Kebudayaan wilayah XI Jawa Timur. Mereka diundang talkshow pada tanggal 31 Juli 2024 lalu, dan membahas tentang pentingnya arsip sejarah dengan tema “Arsip dalam Ingatan Sejarawan Muda”.
Mahasiswa yang diundang diantaranya Dimas Permadi, Exlima Ramadani, dan Imam Baihaqi yang merupakan Mahasiswa SPI sekaligus panitia pada kegiatan pameran tersebut. Tak lupa pula Ifan maulana Ishak selaku ketua panitia sekaligus penerima bantuan fasilitasi kebudayaan.
Pada umumnya, arsip adalah sekumpulan catatan atau materi historis dalam media apapun, entah dalam bentuk dokumen, foto, rekamanan dan lain sebagainya. Bagi Sejarawan dan mahasiswa sejarah arsip merupakan sumber primer, atau rujukan utama bagi penulisan sejarah. Dan bagi masyarakat umum, arsip bisa digunakan untuk memperkuat identitas suatu daerah, rekonstruksi ulang sebuah peristiwa dan lain sebagainya.
“Pameran arsip yang kami lakukan kemarin merupakan sebuah upaya bagi kami untuk mempertahankan arsip yang ada, serta memberikan informasi kepada masyarakat umum bahwa arsip merupakan bagian yang sangat penting dari identitas sebuah daerah. Mengingat arsip merupakan peninggalan yang tersisa dari sebuah peristiwa di masa lampau, jadi arsip cukup penting digunakan sebagai alat untuk merekonstruksi ulang sebuah peristiwa, sehingga masyarakat mampu mengetahui sejarah, bahkan peristiwa apa saja yang terjadi” . Ungkap Ifan selaku alumni Mahasiswa sejarah Peradaban Islam yang sekarang menempuh Studi S2 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Selain dari pentingnya mengetahui arsip itu sendiri, pengelolaan arsip yang baik juga cukup penting agar arsip itu tak hilang bak ditelan bumi. “Pengelolaan arsip yang baik dan terstruktur juga harus menjadi perhatian penting bagi Dinas yang berwenang, dengan adanya pengelolaan yang baik, maka masyarakat yang ingin mengetahui atau mengakses arsip-arsip daerah tak kebingungan untuk mencarinya”. Ujar Dimas Permadi.
“Tapi Jika dilihat dari pameran kemarin, pengelolaan arsip di tingkat desa sudah cukup bagus, melihat ketika kita meminjam arsip di Desa Jatirejo terdapat kurang lebih 300 arsip berupa foto yang dimilikinya”. Saut Exlima Ramadani.
Di akhir talkshow, tak lupa ifan menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya tentang menjaga sebuah arsip, mengetahui sebuah arsip, dan mengelola sebuah arsip.Yang utama dimulai dari hal terkecil yakni diri kita sendiri dan keluarga kita untuk memberikan perhatian tersendiri tentang penyimpanan sebuah dokumen, surat, foto dan lain-lain.
