Aktif Dalam Pelestarian Tradisi Mamaca dan Manuskrip Kuno, Mahasiswa SPI Diundang Talkshow Oleh Radio RRI Pro 2 Jember
Dua mahasiswa Progam Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember diundang oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 dalam sesi Jaga Malam pada Senin 22 Juli 2024, untuk membahas tentang pelestarian Tradisi Mamaca dan Manuskrip Kuno. Dengan tema “Pemuda Lestari Mamaca,” talk show ini berusaha untuk mengangkat isu pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan tradisi-tradisi nenek moyang, khususnya Tradisi Mamaca.
Tradisi Mamaca merupakan kesenian membacakan naskah kuno dengan cara duduk bersila oleh beberapa orang secara bergantian. Tradisi Mamaca tidak dapat dipisakan dengan naskah kuno yang juga termasuk kedalam warisan budaya. Naskah kuno berisi tentang kebudayaan masa lalu nenek moyang kita misalnya tentang pengobatan tradisonal, hukum adat, kuliner, sastra, kesenian, ajaran agama dan keilmuan lainya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Pasal 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Tradisi Mamaca dan Naskah Kuno masuk ke dalam objek pemajuan kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu, generasi pemuda sebagai penerus bangsa menempati sebagai subjek utama dalam pelestarian dan konservasi.
Seperti kegiatan yang dilaksanakan oleh Jergian Jordi (Alumni Prodi SPI UIN KHAS Jember) Mamaca Pole: Melantunkan Kembali Teks Kuno Dalam Manuskrip Kabupaten Jember di Kalisat Jember. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 10-11 Juli yang dihadiri sebanyak 200 orang.
“Sebagai pegiat kebudayaan, kita tidak bisa menjadikan ruang itu sebagai tempat mencari keuntungan (bisnis), prinsip saya entah nanti ke depan mau jadi apa tapi kalo mau cari duit ya bisnis” ucap Miftakhul Khoiri.
“Buat teman-teman pesan dari aku, kalian harus tetap semangat dan jangan ragu mau masuk Prodi Sejarah dan Peradaban Islam, karena sejarah itu asik” ujar Nurul Fitria.
“Melalui catatan kuno kita bisa melihat masa depan yang lebih baik lagi, dengan merawat naskah kuno kita juga merawat masa depan” ujar Jergian Jordi.
Dengan melestarikan tradisi Mamaca, secara tidak langsung kita juga sekaligus merawat Naskah Kuno. Pentingnya melaksanakan kegiatan-kegiatan konservasi dan preservasi tradisi nenek moyang. Oleh karena itu, sebagai generasi muda harus terus bersinergi untuk melakukan inovasi upaya pelestaria. Dan juga besar harapan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember untuk melakukan upaya pelestarian terhadap kebudayaan-kebudayaan nenek moyang, karena melalui budaya kita berkarakter dan beridentitas.